Excavator adalah Alat
berat yang terdiri dari batang, tongkat, keranjang dan rumah rumah dalam
sebuah wahana putar dan digunakan untuk penggalian (akskavasi) . Rumah
rumah diletakan diatas kereta bawah yang dilengkapi Roda rantai atau
Roda. Ekskavator pertama kali diciptakan pada tahun 1835 oleh William
Smith Otis, seorang ahli mekanik asal Amerika Serikat. Pada awalnya
ekskavator dijalankan dengan menggunakan mesin uap dan digunakan sebagai
alat penggalian untuk membangun rel kereta api. Pada tahun 1839 William
Smith Otis menerima patent atas karya ekskavator temuannya dan kemudian
meninggal dunia pada tahun yang sama (1839). Pada tahun 1840 tercatat
ada 7 buah excavator dan merupakan excavator pertama di dunia yang
diciptakan oleh William Smith Otis. Excaavator menggunakan Winch dan
Tali besi untuk bergerak. Excavator adalah perkembangan alami dari
Penggaruk Uap dan sering juga disebut Power shovel.Pengertian
Pengertian
Berdasarkan surat keputusan menteri
perindustrian nomor 347/M/SK/1982 tanggal 29 Juli 1982, alat berat
adalah segala macam peralatan / pesawat mekanis termasuk attachment
dan implement-nya, baik yang bergerak dengan tenaga sendiri
(self propelled) atau ditarik (towed-type) maupun yang diam ditempat
(stationer) dan mempunyai daya lebih dari satu kilo-watt, yang
dipakai untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan kontruksi
pertambangan, industri umum, pertanian/ kehutanan dan/ atau
bidang-bidang pekerjaan lainnya, sepanjang tidak merupakan alat
processing langsung .
Sedangkan ekskavator adalah adalah alat
yang serba guna yang dapat untuk menggali tanah, membuat parit, memuat
material ke dump truck atau kayu ke trailer. Dengan kombinasi penggatian
attachment maka dapat digunakan untuk memecah batu, mencabut
tanggul, membongkar aspal dan lain-lain. Kontruksi excavator bagian
atasnya (upper structure) mampu berputar (swing) 360 derajat, sehingga
alat ini sangat lincah untuk penggalian dan pemindahan tanah pada area
yang sempit.
Bagian utama dari hydraulic excavator adalah :
- Front End Attachment
- Upperstructure
- Undercarriage
Untuk membandingkan kemampuan dari
hydraulic excavator, dulu berorientasi pada kapasitas bucket (bucket
capacity). Sedangkan pada saat ini, untuk membandingkannya berdasarkan
berat operasi dari mesin (operating weight).
Product hydraulic excavator, bila kita lihat dari berat operasinya maka dapat digolongkan kedalam 4 (empat) kelompok yaitu ;
- Mini ; 0,6 – 6 tons
- Medium : 10 – 30 tons
- Large : 40 – 80 tons
- Big / Giant : 80 – 800 tons
Berikut adalah contoh masing-masing jenis ekskavator.
Model excavators ada empat type
- Hydroulic Excavator (Back Hoe)
- Hydroulic Excavator (Loading Shovel)
- Hydroulic Excavator (Wheel Type)
- MRSX (Minimal Swing Radius Excavator)
Untuk excavator pada huruf belakang Modifikasi (Generasi) diluar LC Long Track dengan istilah sperti dibawah ini
HD = Heavy Duty (untuk speck Logging)
SP = Super Production (Mining)
SE = Super Earth Mover
US = Ultra Tail and Standard boom
UU = Ultra Urban (Minimal Swing radius Excavator 120 0)
MR = Mighty Rubber Crawler Excavator (traveling aspal dan quarry mining)
Contoh Wheel Ekskavator dan Minimal Swing radius ekskavator
Bagian-Bagian Ekskavator
Bagian bagian ekskavator memiliki fungsi sebagai berikut :
- Bucket : digunakan untuk mengeruk tanah
- Bucket Cylinder : Menggerakkan Bucket
- Arm : Mengayunkan bucket naik turun
- Arm Cylinder : Menggerakkan Arm
- Boom : Tuas utama yg digunakan untuk menggerakkan Arm naik turun
- Boom Cylinder : Menggerakkan Boom
- Tracker : Sebagai roda untuk excavator
- Kabin : Tempat mengendalikan Excavator
Aplikasi
Adapun secara garis besar, fungsi dari ekskavator adalah sebagai berikut :
Gambar contoh aplikasi Ekskavator
Dalam aplikasinya, tentunya juga
dibutuhkan banyak attachment tambahan yang fungsinya adalah menyesuaikan
dengan kinerjanya. Adapun contoh attachment-attachment additional
tersebut adalah sebagai berikut :
Pengoperasian
Power shovel dan backhoe yang
termasuk dalam alat penggali hidrolis memiliki bucket yang dipasangkan
di depannya. Alat penggeraknya traktor dengan roda ban atau crawler. Backhoe bekerja dengan cara menggerakkan bucket ke arah bawah dan kemudian menariknya menuju badan alat. Sebaliknya front shovel bekerja dengan cara menggerakkan bucket ke arah atas dan menjauhi badan alat.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa backhoe menggali material yang berada di bawah permukaan di mana alat tersebut berada, sedangkan front shovel menggali material di permukaan dimana alat tersebut berada.
Backhoe
Pengoperasian backhoe umumnya
untuk penggalian saluran, terowongan, atau basement. Backhoe beroda ban
biasanya tidak digunakan untuk penggalian, tetapi lebih sering digunakan
untuk pekerjaan umum lainnya. Backhoe digunakan pada pekerjaan
penggalian di bawah permukaan serta untuk penggalian material keras.
Dengan menggunakan backhoe maka akan didapatkan hasil galian yang rata.
Pemilihan kapasitas bucket backhoe harus sesuai dengan pekerjaan yang
akan dilakukan.
Bagian Backhoe
Backhoe terdiri dari enam bagian utama, yaitu struktur atas yang dapat berputar, boom, lengan (arm), bucket, slewing ring, dan struktur bawah. Boom, lengan dan bucket digerakkan oleh sistem hidrolis.
Struktur bawah adalah penggerak utama
yang dapat berupa roda ban atau roda crawler. Ada enam gerakan dasar
yang mencakup gerakan gerakan pada masing-masing bagian, yaitu :
- a) Gerakan boom : merupakan gerakan boom yang mengarahkan bucket menuju tanah galian.
- b) Gerakan bucket menggali : merupakan gerakan bucket saat menggali material.
- c) Gerakan bucket membongkar : adalah gerakan bucket yang arahnya berlawanan dengan saat menggali.
- d) Gerakan lengan : merupakan gerakan mengangkat lengan dengan radius sampai 100°.
- e) Gerakan slewing ring : gerakan pada as yang bertujuan agar bagian atas backhoe dapat berputar 360°.
- f) Gerakan struktur bawah : dipakai untuk perpindahan tempat jika area telah selesai digali.
Teknik Penggalian
Cara kerja backhoe pada saat penggalian adalah sebagai berikut :
- a) Boom dan bucket bergerak maju.
- b) Bucket digerakkan menuju alat.
- c) Bucket melakukan penetrasi ke dalam tanah.
- d) Bucket yang telah penuh diangkat.
- e) Struktur atas berputar.
- f) Bucket diayun sampai material di dalamnya keluar.
Front Shovel
Front shovel digunakan untuk
menggali material yang letaknya di atas permukaan di mana alat tersebut
berada. Alat ini mempunyai kemampuan untuk menggali material yang keras.
Jika material yang akan digali bersifat lunak, maka front shovel akan
mengalami kesulitan.
Dengan demikian, waktu penggalian dapat
menjadi lebih lama. Sarna halnya dengan kondisi di mana permukaan
material yang akan digali lebih tinggi dari ketinggian minimum yang
diperbolehkan untuk mengisi bucket. Maka dari itu ada faktor pengali
untuk ketinggian penggalian dan pengaruh sudut putaran yang harus
diperhitungkan dalam menentukan produktivitas front shovel.
Kriteria Pemilihan Front Shovel
Dalam memilih front shovel sebagai alat penggali, ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan. Pertama adalah
biaya penggalian. Biaya penggalian tergantung pada besarnya pekerjaan,
biaya yang harus dikeluarkan untuk mengangkut front shovel ke proyek,
dan biaya langsung. Kedua adalah kondisi pekerjaan. Kondisi
pekerjaan di lapangan akan menentukan pemilihan jumlah dan kapasitas
alat. Pekerjaan penggalian material keras akan lebih mudah dilakukan
oleh front shovel dengan bucket yang besar, sama halnya dengan
penggalian material hasil peledakan.
Jika pekerjaan harus dilakukan pada waktu
yang relatif singkat, maka dapat digunakan beberapa front shovel kecil
atau satu front shovel besar. Kapasitas alat pengangkutan yang tersedia
juga dapat mempengaruhi pemilihan besarnya front shovel yang akan
dipakai.
Teknik Penggalian
Tahapan penggalian dengan menggunakan
front shovel meliputi gerakan lengan, boom dan bucket. Boom digerakkan
naik dan turun jika diperlukan. Setelah bucket terisi, baru struktur
atas berputar pada slewing ringnya. Pada proses ini alat sebisa mungkin
tidak berpindah.
Langkah-langkah pekerjaannya adalah sebagai berikut :
- a) Gerakan bucket ke depan sampai bagian ujung bucket menyentuh material.
- b) Gerakan bucket ke atas yang bertujuan untuk menggaruk tebing sehingga bucket terisi.
- c) Tarik bucket ke arah alat saat sudah terisi penuh material.
- d) Struktur atas berputar untuk pembongkaran material baik dengan membentuk timbunan ataupun pada truk.
- e) Saat posisi tebing sudah jauh dari jangkauan, alat digerakkan mendekati tebing untuk pekerjaan penggalian berikutnya.
Clamshell
Pada umumnya clamshell digunakan untuk
penggalian tanah lepas seperti pasir, kerikil, batuan pecah, dan
lain-lain. Clamshell mengangkat material secara vertikal. Ukuran bucket
pada clamshell bervariasi antara ringan sampai berat. Bucket yang ringan
umumnya digunakan untuk memindahkan material, sedangkan bucket
berukuran berat digunakan untuk menggali. Pada bucket yang berukuran
berat umumnya dipasangkan gigi yang membantu alat dalam menggali
material. Dalam pemilihan tipe bucket perlu diperhatikan bahwa bucket
yang berat dapat mempersulit pengangkutan namun membantu penggalian.
Pada pengoperasian clamshell perlu
diperhatikan bahwa penggalian tergantung pada berat bucket serta
kapasitas mesin seperti yang telah dijelaskan di atas. Selain itu
panjang rantai akan mempengaruhi kedalaman penggalian. Sedangkan
jangkauan clamshell akan tergantung
pada panjang boom. Untuk memaksimalkan
daya angkat clamshell maka boom yang digunakan sependek mungkin. Hal ini
erat kaitannya dengan kestabilan alat. Semakin panjang boom maka alat
akan semakin tidak stabil yang pada akhirnya akan menurunkan daya angkat
alat. Daya angkat clamshell juga dapat ditingkatkan dengan memperkecil
sudut swing.
Pada umumnya waktu siklus clamshell
didapat dari hasil perkiraan berdasarkan pengalaman. Siklus kerja
clamshell meliputi kegiatankegiatan pengisian (filling) bucket, pengangkatan bucket penuh, berputar, dan pembongkaran (dumping). Secara lebih detail, cara kerja clamshell pada saat pengisian bucket adalah sebagai berikut :
- a) Bucket digantungkan pada kepala crane melalui hoist cable.
- b) Kemudian tag cable dilepas.
- c) Bucket turun karena beratnya sendiri dan rahangnya membuka.
- d) Untuk mengisi bucket, rahang ditutup dengan menarik tag cable.
- menggali parit , lubang, pondasi bangunan
- Penanganan Material
- Memotong semang dengan alat khusus
- Pekerjaan kehutanan
- Penghancuran
- Perataan tanah
- Angkut berat
- Pertambangan, terutama Pertambangan pit terbuka
- Pengerukan sungai
- Menancapkan Batang pondasi
Hidrolik Tangki / Hydraulic Reservoir
Tangki hydraulic sebagai wadah oli untuk digunakan pada sistem hidrolik.
Oli panas yang dikembalikan dari sistem/actuator didinginkan dengan cara menyebarkan panasnya. Dan menggunakan oil cooler sebagai pendingin oli, kemudian kembali ke dalam tangki
Gelembung-gelembung udara dari oli mengisi ruangan diatas permukaan oli.
Untuk mempertahankan kondisi oli baik selama mesin operasi, dilengkapi dengan saringan yang bertujuan agar kotoran jangan masuk kembali tangki
Hidrolik tangki diklasifikasikan sebagai Vented Type reservoir atau pressure reservoir, dengan adanya tekanan di dalam tangki, masuknya debu dari udara akan berkurang dan oli akan didesak masuk kedalam pompa.
Oli panas yang dikembalikan dari sistem/actuator didinginkan dengan cara menyebarkan panasnya. Dan menggunakan oil cooler sebagai pendingin oli, kemudian kembali ke dalam tangki
Gelembung-gelembung udara dari oli mengisi ruangan diatas permukaan oli.
Untuk mempertahankan kondisi oli baik selama mesin operasi, dilengkapi dengan saringan yang bertujuan agar kotoran jangan masuk kembali tangki
Hidrolik tangki diklasifikasikan sebagai Vented Type reservoir atau pressure reservoir, dengan adanya tekanan di dalam tangki, masuknya debu dari udara akan berkurang dan oli akan didesak masuk kedalam pompa.
Pompa
Pompa hydraulic berfungsi seperti jantung
dalam tubuh manusia adalah sebagai pemompa darah Pompa hidrolik
merupakan komponen dari sistem hidrolik yang membuat oli mengalir atau
pompa hidrolik sebagai sumber tenaga yang mengubah tenaga mekanis
menjadi tenaga hidrolik.
Klasifikasi pompa
Non Positive Displacement pump :
mempunyai penyekat antara lubang masuk/inlet port dan lubang keluar/out
port, sehingga cairan dapat mengalir di dalam pompa apabila ada tekanan.
Contoh : Pompa air termasuk disebut juga tipe non positive diplasement.
Contoh : Pompa air termasuk disebut juga tipe non positive diplasement.
Positive diplacement pump : Memiliki
lubang masuk/inlet port dan lubang keluar/outlet port yang di sekat di
dalam pompa. Sehingga pompa jenis ini dapat bekerja dengan tekanan yang
sangat tinggi dan harus di proteksi terhadap tekanan yang berlebihan
dengan menggunakan pressure relief valve. Contoh : Pompa hidrolik
alat-alat berat
Fixed displacement pump : mempunyai
sebuah ruang pompa dengan volume tetap (fixed volume pumping chamber)
Out putnya hanya bisa diubah dengan cara merubah kecepatan kerja (drive
speed )
Variable displacement pump : mempunyai
ruang pompa dengan volume bervariasi, outputnya dapat diubah dengan cara
merubah displacement atau drive speed, fixed displacement pump maupun
variable pump dipakai pada alat-alat pemindah tanah
Motor
Simbol untuk Fixed displacement motor
adalah sebuah lingkaran dengan sebuah segitiga di dalamnya. Simbol pompa
mempunyai segitiga yang menunjukkan arah aliran., dan simbol motor
memiliki segitiga yang mengarah ke dalam Simbol untuk Single elemen pump
/ motor yang juga termasuk reversible memiliki dua segitiga di dalam
lingkaran, masing-masing menunjukkan arah aliran.
Sebuah variable displacement pump/motor diperlihatkan sebagai simbol dasar dengan tanda anak panah yang digambarkan menyilang
Saluran Hose, Pipa
Ada tiga macam garis besar yang
dipergunakan dalam penggambaran symbol grafik untuk melambangkan pipa,
selang dan saluran dalam sehubungan dengan komponen-komponen hidrolik
Splid line digunkan melambangkan pipa kerja hidrolik. Pipa kerja ini menyalurkan aliran utama oli dalam suatu sistem hidrolik.
Dashed line digunakan untuk mlambangkan
pipa control hidrolik. Pipa control ini menyalurkan sejumlah kecil oli
yang dipergunakan sebagai aliran bantuan untuk menggerakkan atau
mengendalikan komponen hidrolik.
Suatu ilustrasi simbol grafik terdiri
dari line kerja, Line control dan line buang yang saling berpotongan.
Perpotongan di gambarkan dengan sebuah setengah lingkaran pada titik
perpotongan antara satu garis dengan garis line, atau digambarkan
sebagai dua garis yang saling bepotongan.
Hubungan antara dua garis tidak dapat
diduga kecuali jika diperhatikan dengan sebuah titik penghubung. Titik
penghubung di gunakan untuk memperlihatkan suatu ilustrasi dimana
garis-garis berhubungan. Jika sambungan terjadi pada bentuk T , titik
penghubung dapat diabaikan karena hubungan garis antara kedua garis
tersebut terlihat jelas.
Bila diperlihatkan suatu arah aliran tertentu, tanda kepala panah bisa ditambahkan pada garis di dalam gambar yang menunjukkan arah aliran oli
Bila diperlihatkan suatu arah aliran tertentu, tanda kepala panah bisa ditambahkan pada garis di dalam gambar yang menunjukkan arah aliran oli
Silinder hidrolik
Silider hidrolik merubah tenaga zat cair
menjadi tenaga mekanik. Fluida yang tertekan , menekan sisi piston
silinder untuk menggerakan beberapa gerakan mekanis.
Singgle acting cylinder hanya mempunyai satu port, sehingga fluida bertekanan hanya masuk melalui satu saluran, dan menekan ke satu arah. Silinder ini untuk gerakan membalik dengan cara membuka valve atau karena gaya gravitasi atau juga kekuatan spring.
Double acting cylinder mempunyai port pada tiap bagian sehingga fluida bertekanan bias masuk melalui kedua bagian sehingga bias melakukan dua gerakan piston.
Kecepatan gerakan silinder tergantung pada fluid flow rate ( gallon / minute) dan juga volume piston.
Singgle acting cylinder hanya mempunyai satu port, sehingga fluida bertekanan hanya masuk melalui satu saluran, dan menekan ke satu arah. Silinder ini untuk gerakan membalik dengan cara membuka valve atau karena gaya gravitasi atau juga kekuatan spring.
Double acting cylinder mempunyai port pada tiap bagian sehingga fluida bertekanan bias masuk melalui kedua bagian sehingga bias melakukan dua gerakan piston.
Kecepatan gerakan silinder tergantung pada fluid flow rate ( gallon / minute) dan juga volume piston.
Cycle time adalah waktu yang dibutuhkan
oleh silinder hidrolik untuk melakukan gerakan memanjang penuh. Cycle
time adalah hal yang sangat penting dalam mendiagnosa problem hidrolik.
Pressure Control Valve
Tekanan hidrolik dikontrol melalui
penggunaan sebuah valve yang membuka dan menutup pada waktu yang berbeda
berdasar aliran fluida by pass dari tekanan tinggi ke tekanan yang
lebih rendah. Tanda panah menunjukan arah aliran oli. Pressure control
valve bisanya tipe pilot, yaitu bekerja secara otomatis oleh tekanan
hidrolik, bukan oleh manuasia. Pilot oil ditahan oleh spring yang
biasanya bias di adjust. Semakin besar tegangan spring, maka semakin
besar pula tekanan fluida yang dibutuhkan untuk menggerakan valve.
Pressure Relief Valve
Presure Relief Valve membatasi tekanan
maksimum dalam sirkuit hidrolik dengan membatasi tekanan maksimum pada
komponen-komponen dalam sirkuit dan di luar sirkuit dari tekanan yang
berlebihan dan kerusakan komponen.
Saat Presure relief valve terbuka, Oli
bertekanan tinggi dikembalikan ke reservoir pada tekanan rendah. Presure
Relief valve biasanya terletak di dalam directional control valve.
Ada dua macam relief valve yang digunakan yaitu :
Ada dua macam relief valve yang digunakan yaitu :
Direct Acting Relief Valve yang
menggunakan sebuah pegas kuat untuk menahan aliran dan membuka pada saat
tekanan hidrlik lebih besar daripada tekanan pegas
Pilot Operated relief valve yang menggunakan tekanan pegas dan tekanan oli untuk menjalankan relief valve dan merupakan jenis yang lebih umum dipakai
Pilot Operated relief valve yang menggunakan tekanan pegas dan tekanan oli untuk menjalankan relief valve dan merupakan jenis yang lebih umum dipakai
Directional Controll Valve.
Aliran fluida hidrolik dapat dikontrol
dengan menggunakan valve yang hanya memberikan satu arah aliran. Valve
ini sering dinamakan dengan check valve yang umumnya menggunakan system
bola.
Simbol directional control valve ada yang
berupa gabungan beberapa symbol. Valve ini terdiri dari bagian yang
menjadi satu blok atau juga yang dengan blok yang terpisah. Garis putus
putus menunjukan pilot pressure. Saluran pilot pressure ini akan
menyambung atau memutuskan valve tergantung dari jenis valve ini normaly
close atau normally open.
Spring berfungsi untuk mengkondisikan valve dalam posisi normal. Jika tekanan sudah build up pada sisi flow side valve, saluran pilot akan akan menekan dan valve akan terbuka. Ketika pressure sudah turun kembali maka spring akan mengembalikan ke posisi semula dibantu pilot line pasa sisi satunya sehingga aliran akan terputus. Valve ini juga umum digunakan sebagai flow divider atau sebagai flow control valve.
Spring berfungsi untuk mengkondisikan valve dalam posisi normal. Jika tekanan sudah build up pada sisi flow side valve, saluran pilot akan akan menekan dan valve akan terbuka. Ketika pressure sudah turun kembali maka spring akan mengembalikan ke posisi semula dibantu pilot line pasa sisi satunya sehingga aliran akan terputus. Valve ini juga umum digunakan sebagai flow divider atau sebagai flow control valve.
Flow Control Valve
Fungsi katup pengontrol aliran adalah
untuk mengontrol arah dari gerakan silinder hidrolik atau motor hidrolik
dengan merubah arah aliran oli atau memutuskan aliran oli.
Flow control valve ada beragam macam, tergantung dari berapa posisi, sebagai contoh:
Flow control valve dua posisi biasanya digunakan untuk mengatur aliran ke actuator pada system hidrolik sederhana.
Flow control valve ada beragam macam, tergantung dari berapa posisi, sebagai contoh:
Flow control valve dua posisi biasanya digunakan untuk mengatur aliran ke actuator pada system hidrolik sederhana.
Simbol symbol flow control valve dibawah
ini menunjukan beberapa jenis cara pengoperasiannya, ada yang
menggunakan handle, pedal, solenoid dan lain sebagainya.
Flow Control Mechanis
Ada kalanya system hidrolik membutuhkan
penurunan laju aliran atau menurunkan tekana oli pada beberapa titik
dalam sistem. Hal ini bias dilakukan dengan memasang restrictor.
Restrictor digambarkan seperti pengecilan dalam system, dapat berupa
fixed dan juga variable, bahakan bias dikontrol dengan system lain.
Filter
Pengkodisian oli bisa dilakukan dengan berbagai cara, biasanya berupa filter, pemanas dan pendingin.
Ada 2 jenis saringan yang umum dipakai yaitu :
Strainer
Terbuat dari saringan kawat yang
berukuran halus. Saringan ini hanya memisahkan partikel- partikel kasar
yang ada didalam oli. Saringan ini biasanya di pasang di dalam reservoir
tank pada saluran masuk ke pompa.
Filter :
Terbuat dari kertas khusus. Saringan ini
memisahkan partikel-partikel halus yang ada di dalam oli Saringan ini
biasanya terdapat pada saluran balik ke reservoir tank
Tugas Hidrolik Oil filter Menapis
kotoran, partikel logam dan sebagainya. Kotoran dapat menyebabkan cepat
terjadinya keausan Oil Pump, Hydrlic Cylinder dan Valve.
Saringan filter yang halus akan menjadi buntu secara berangsur-angsur sejalan dengan jam operasi mesin, maka elemennya perlu diganti secara berkala.
Dilengkapi dengan by pass valve sehingga bila filter buntu, oli dapat lolos dari filter dan kembali ke tangki. Hal ini dapat mencegah terjadinya tekanan yang berlebihan dan kerusakan pada sistem tersebut.
Saringan filter yang halus akan menjadi buntu secara berangsur-angsur sejalan dengan jam operasi mesin, maka elemennya perlu diganti secara berkala.
Dilengkapi dengan by pass valve sehingga bila filter buntu, oli dapat lolos dari filter dan kembali ke tangki. Hal ini dapat mencegah terjadinya tekanan yang berlebihan dan kerusakan pada sistem tersebut.
Akumulator
Akumulator berfungsi sebagai peredam
kejut dalam system. Biasanya akumulator terpasang paralel dengan pompa
dan komponen lainnya. Akumulator menyediakan sedikit aliran dalam
kondisi darurat pada sistem steering dan juga rem, menjaga tekanan
konstan dengan kata lain sebagai pressure damper. Umumnya pada sistem
hidrolik modern digunakan akumulator dengan tipe gas.
KESIMPULAN
Ekskavator adalah adalah alat yang serba
guna yang dapat untuk menggali tanah, membuat parit, memuat material ke
dump truck atau kayu ke trailer. Dengan kombinasi penggatian attachment maka
dapat digunakan untuk memecah batu, mencabut tanggul, membongkar aspal
dan lain-lain. Kontruksi excavator bagian atasnya (upper structure)
mampu berputar (swing) 360 derajat, sehingga alat ini sangat lincah
untuk penggalian dan pemindahan tanah pada area yang sempit.
Bagian bagian ekskavator memiliki fungsi sebagai berikut :
- Bucket : digunakan untuk mengeruk tanah
- Bucket Cylinder : Menggerakkan Bucket
- Arm : Mengayunkan bucket naik turun
- Arm Cylinder : Menggerakkan Arm
- Boom : Tuas utama yg digunakan untuk menggerakkan Arm naik turun
- Boom Cylinder : Menggerakkan Boom
- Tracker : Sebagai roda untuk excavator
- Kabin : Tempat mengendalikan Excavator
Aplikasi
Adapun secara garis besar, fungsi dari ekskavator adalah sebagai berikut :
- menggali parit , lubang, pondasi bangunan
- Penanganan Material
- Memotong semang dengan alat khusus
- Pekerjaan kehutanan
- Penghancuran
- Perataan tanah
- Angkut berat
- Pertambangan, terutama Pertambangan pit terbuka
- Pengerukan sungai
- Menancapkan Batang pondasi
0 comments:
Post a Comment