Ketika terjadi gempa bumi skala
kecil, bangunan tidak boleh mengalami kerusakan. Sedangkan
apabila gempa bumi yang terjadi skala sedang, maka bangunan boleh mengalami
kerusakan sedikit, yaitu pada elemen non struktural dan tidak boleh terjadi
kerusakan pada elemen struktural. Namun, ketika gempa yang terjadi adalah gempa
besar, maka bangunan boleh mengalami kerusakan baik pada elemen struktural
maupun non struktural, tetapi tidak boleh sampai runtuh. Prinsip diatas
biasanya disebut dengan Prinsip Bangunan Tahan Gempa.
Tidak semua bangunan
memiliki kinerja pasca gempa yang sama. Tentunya untuk bangunan-bangunan
penting seperti rumah sakit, pembangkit tenaga listrik/nuklir, badan
penanggulangan bencana dll harus memiliki kinerja yang lebih baik dari pada
rumah tinggal. Karena apabila pasca gempa terjadi kerusakan pada bangunan
penting tersebut, maka akan muncul problema yang tidak gampang.
Bangunan-bangunan penting, setelah terjadi gempa bumi harus segera bisa
beroperasi lagi dan berfungsi dengan baik. Itu berarti tidak boleh terjadi
kerusakan yang berarti. Namun untuk membuat bangunan yang demikian tentunya
membutuhkan cost yang tidak sedikit.
Saat ini, ada dua
macam teknologi yang bisa digunakan untuk mengurangi efek gempa pada bangunan,
sehingga bangunan tidak mengalami kerusakan yang fatal pasca gempa bumi. Kedua
teknologi tersebut adalah Base Isolation dan Seismic
Dampers.
1. Base Isolation
Base
isolation digunakan untuk memperkuat
bangunan penting yang sudah ada seperti rumah sakit dan bangunan bersejarah. Dan
sekarang sudah lebih dari 1000 bangunan di seluruh dunia dilengkapi
dengan base isolation.
Dengan adanya base
isolation, energi yang ditimbulkan oleh getaran tanah dapat diredam,
sehingga menjadi sangat kecil dibandingkan apabila bangunan didirikan langsung di
atas tanah tanpa base isolation, atau disebut dengan fixed
base building (Figure 1c).
Di pasaran, ada
berbagai macam isolator yang dapat ditemukan, bentuknya seperti bantalan karet
yang besar dengan berbagai macam bahan yang harus disesuaikan dengan bangunan
yang akan didirikan. Perlu dilakukan study terlebih
dahulu untuk menentukan type yang cocok dengan kekhususan bangunan, karena
tidak semua bangunan cocok dengan base isolation. Bangunan dengan
jumlah lantai sedikit hingga sedang dan didirikan di atas tanah kasar cocok
dengan teknologi ini, tetapi bangunan tinggi atau bangunan yang dibangun di
atas tanah lunak tidak cocok menggunakan base isolation.
Manfaat Sistem Base
isolation
Banyak keuntungan
yang cukup signifikan yang didapat dari penggunaan base isolation pada gedung.
Beberapa keuntungan yang didapat dari penggunaan base isolation pada bangunan
antara lain ialah :
1. Mampu menahan
beban bangunan dan meneruskan defleksi horisontal relatif terhadap bumi/tanah.
2. Mempunyai tenaga
pemulihan untuk mengembalikan bangunan pada posisi semula relatif terhadap
bumi/tanah.
3. Mernpunyai
kemampuan meredam untuk mengurangi akselerasi defleksi horisontal relatif
terhadap tanah, sehingga dapat mencegah struktur rusak maupun runtuhjika
terkena gempa.
4. Penggunaan base
isolation sangat fleksibel karena sistem ini dapat digunakan pada bangunan barn
maupun bangunan lama.
5. Base isolation
dapat digunakan sampai umur 60 - 100 tahun. lebih lama dati umur bangunan itu
sendiri (BPPP, 1997).
6. Biayanya relatif
ekonomis :
a. Untuk bangunan bam
penambahan sekitar 2,5% - 4 % dari total biaya, (dibanding dengan penambahan
biaya yang menggunakan konstruksi baja sebesar 20% - 30%)
b. Pada bangunan lama
yang diretrofitting. biaya penambahan base isolation sebesar 2% - 4% dari total
biaya rehabilitasi (seismic rehabilitation)
c. Jika bangunan
terkena gempa maka biaya perbaikan struktur setelah gempa (post earthquake
repair cost) akan lebih kecil dibanding konvensional.
2. Seismic Dampers
Seismic Dampers adalah salah satu teknologi yang dikembangkan
untuk mengurangi efek gempa pada bangunan, yang diletakkan pada elemen struktur
bangunan, seperti diagonal braces (penguat yang dipasang
diagonal/menyilang pada elemen struktur).
Seismic Dampers mulai digunakan pada tahun 1960-an, untuk
melindungi bangunan tinggi melawan efek angin.
Dibawah ini ada beberapa macam seismic dampers, yaitu
:
- Viscous dampers (energi
diredam dengan menggunakan silicone-based fluid passing between
piston-cylinder arrangement)
- Friction dampers (energi
diredam dengan menggunakan surfaces with friction between them
rubbing against each other)
- Yielding dampers (energi
diredam dengan menggunakan metallic components that yield)
Jenis seismic dampers |
Contoh teknologi seismic dampers |
sumber :
- http://www.ngekul.com/fungsi-dan-kegunaan-base-isolator/
- https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/942/05.2%20bab%202.pdf?sequenc
- http://articles.architectjaved.com/earthquake_resistant_structures/energy-dissipation-devices-for-earthquake-resistant-building-design/
- http://articles.architectjaved.com/earthquake_resistant_structures/active-control-devices-for-earthquake-resistance/
0 comments:
Post a Comment